GINJAL

LETAK & STRUKTUR GINJAL

Ginjal (ren) manusia berjumlah sepasang Ginjal berbentuk seperti biji ercis dengan panjang sekitar 10 cm dan berat sekitar 200 gram.  Terletak di rongga perut sebelah kanan depan dan kiri depan ruas-ruas tulang belakang bagian pinggang. Ginjal kanan lebih rendah dari pada ginjal kiri karena di atas ginjal kanan terdapat hati.


Ginjal terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan luar yang disebut korteks dan lapisan dalam yang disebut sumsum ginjal atau medulla.



KORTEKS

Lapisan luar (korteks/ kulit ginjal) mengandung kurang lebih 1 juta nefron. Setiap nefron terdiri atas badan Malpighi dan tubulus kontortus. Nefron ada 2 macam, yaitu nefron korteks dan nefron jukstamedula. Nefron korteks terletak dibagian korteks, pada umumnya ditandai oleh adanya lengkung henle yang pendek. Nefron jukstamedula memiliki lengkung henle yang panjang dan menjulur jauh kedalam bagian medulla.
 
Badan Malpighi terdiri atas kapsula (simpai) Bowman dan glomerulus. Glomerulus merupakan anyaman pembuluh kapiler. Kapsula Bowman berbentuk mangkuk yang mengelilingi glomerulus.'

Tubulus kontortus terdiri atas tubulus kontortus proksimal. tubulus kontortus distal dan tubulus kontortus kolektivus. Di antara tubuIus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal terdapat gelung /lengkung Henle pars ascenden (naik) dan pars descenden (turun).
MEDULLA
Pada Medula terdapat piramida ginjal dan piala ginjal yang banyak mengandung pembuluh-pembuluh untuk mengumpulkan hasil ekskresi. Pembuluh-pembuluh tersebut berhubungan dengan ureter  yang bermuara pada kantung kemih (vesica urinaria). Kantung kemih berfungsi sebagai tempat penampungan urine sementara. Urine keluar dari tubuh melalui lubang urin yang sebelumnya melalui uretra terlebih dahulu.

FUNGSI GINJAL

Ginjal merupakan alat ekskresi penting yang mempunyai beberapa fungsi, antara lain:
  1. Mengekskresikan zat yang membehayakan tubuh (racun), misalnya protein-protein asing, zat sisa metabolism (urea atau asam urat), serta bermacam-macam garam. 
  2. Menyaring darah sehingga menghasilkan urin. 
  3. Mengekskresikan zat-zat yang jumlahnya berlebihan, misalnya kadar gula darah yang melebihi normal 
  4. Mempertahankan tekanan osmosis cairan ekstraseluler, dan
  5. Mempertahankan keseimbangan asam dan basa, misalnya dengan mengeluarkan asam sulfat dan asam fosfat jika jumlahnya berlebihan.